Renungan 14 Desember 2011

Hari Rabu, Pekan Adven III
Yes: 18.21-25
Mzm 85, 9-14
Luk 7:19-23

Engkaukah yang akan datang?

Yohanes Pembaptis adalah figur penting dalam masa adventus ini. Dia mempersiapkan jalan bagi Tuhan dengan suka cita, seruan tobat dan membaptis dengan air. Tentang sukacita Yohanes Pembaptis, Ibunya Elisabeth berkata kepada Maria, “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan” (Luk 1: 43-44). Tentang mempersiapkan orang untuk menyambut kedatangan Tuhan, dia memberi kesaksian: “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan bagi Tuhan!” (Yoh 1:23) dan “Aku membaptis dengan air” (Yoh 1:26).  Murid-muridnya juga menjadi murid pertama Yesus: “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (Yoh 1:29.36) dan murid-muridnya yakni Andreas dan Yohanes menjadi murid pertama yang tinggal bersama Yesus.

Meskipun fakta-fakta ini membuktikan bahwa Yohanes Pembaptis mengenal Yesus namun pertanyaan mendalam tentang identitas Yesus yang sebenarnya tetap ada. Yesus membuat banyak mujizat dan memberikan pengajaran serta wejangan yang membuat banyak orang terpesona dan memuliakan Allah. Namun Yohanes Pembaptis sendiri masih merasa ragu dengan kehadiran Yesus. Ketika di dalam penjara (Luk 3,20), Yohanes banyak mendengar cerita murid-muridnya  tentang Yesus yang melakukan karya-karya agung dan pengajaran yang bagus. Maka ia mengutus dua muridnya (bdk Ul 19:15) untuk bertanya kepada Yesus: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain.” Pertanyaan Yohanes ini sifatnya resmi karena menyangkut identitas mesianis Yesus. Bagi orang Yahudi, nabi Elia datang mendahului Mesias (Mal 4:5). Hal ini juga yang memicu Yohanes Pembaptis untuk bertanya tentang identitas Mesianis Yesus.

Yesus sendiri tidak langsung menjawab pertanyaan Yohanes Pembaptis tetapi menggunakan nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tentang diriNya sebagaimana diungkapkan dalam Yes 61:1-2 dan Luk 4:18-19: “Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan Injil” (Luk 7:22). Jadi konfirmasi Yesus tentang diriNya sebagai Mesias berdasarkan Kitab Suci dan bukan berdasarkan penantian orang Yahudi.Ada perbedaan prinsip antara Yohanes Pembaptis dan Yesus. Yesus tidak membinasakan para pendosa sebagaimana dipikirkan Yohanes Pembaptis, sebaliknya Dia mencari, mempertobatkan dan menyelamatkan mereka. Yohanes Pembaptis juga berpikir bahwa Mesias akan menjadi hakim eskatologis (akhir zaman) yang memurnikan umat Israel dengan api. Sebaliknya Yesus adalah seorang tabib yang berbelas kasih terhadap kaum pendosa (Luk 5:31-32), gembala baik yang mencari yang tersesat untuk diselamatkan (Luk 15: 1-7; Yehezkiel 34).

Kadang-kadang kita juga diselimuti dengan keragu-raguan tentang keberadaan Allah. Apakah Allah sungguh-sungguh ada? Apakah Yesus adalah Mesias yang pernah hidup di dunia ini? Ini adalah beberapa dari banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh manusia dari dulu hingga sekarang. Terkadang pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi Allah dan Ketuhanan Yesus membuat banyak orang menjauh dariNya. Tetapi ada juga yang bertahan dan mengimaniNya.

Nabi Yesaya menguatkan kita hari ini dengan seruan dari Tuhan sendiri: “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain yang menjadikan terang dan gelap, nasib mujur dan nasib malang. Akulah Tuhan yang menciptakan semuanya ini” (Yes 45: 6.10). Dengan kata-kata Tuhan ini membuat kita bertanya dalam diri kita: “Mengapa saya masih ragu dengan Tuhan? Bukankah Ia yang menjadikan segala sesuatu untuk diri saya?”

Sabda Tuhan pada hari ini menyadarkan kita untuk tidak meragukan Dia. Dia adalah Pencipta segala sesuatu. Dia adalah Allah yang benar yang menjelma dalam diri Yesus untuk menyembuhkan kita dari dosa, sakit dan penyakit kita. Dia juga yang menghibur kita dengan InjilNya.

Mari kita membuka diri dan menerimaNya di dalam hidup kita. Katakanlah kepada Yesus sekarang juga: Tuhan Yesus, aku percaya padaMu! Aku membuka hatiku untukmu. Aku menantikan kehadiranMu di dalam hidupku. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply