Homili 11 November 2013

St. Martinus dari Tours

Hari Senin,Pekan Biasa XXXII

Keb 1:1-7

Mm 139: 1-3.4-6.7-8.9-10

Luk 17:1-6

Hidup Bijaksana di Hadirat Tuhan

 

PJSDBKita mengawali hari ini dengan sebuah antiphon dari Kitab Mazmur:  “Tuhan, Engkau menyelami dan mengenal aku, Engkau tahu bila aku duduk atau berdiri, Dari jauh Engkau mengerti pikiranku” (Mzm 139:1-2). Pemazmur mau mengarahkan kita supaya menyadari bahwa di hadirat Tuhan kita itu transparan, polos. Ia mengenal kita luar dan dalam. Tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan karena Ia yang menciptakan kita semua. Kita ingat kisah manusia pertama setelah jatuh ke dalam dosa. Mereka berusaha untuk menyembunyikan diri mereka di hadirat Tuhan, tetapi Tuhan mengetahui keberadaan mereka dan semua perbuatan jahat yang sudah mereka lakukan (Kej 3:8). Banyak di antara kita juga yang mau bersembunyi dihadirat Tuhan. Mungkin saja mereka lupa atau belum tahu bahwa Tuhan mengenal kita semua luar dan dalam.

Pada hari ini seluruh Gereja katolik merayakan peringatan St. Martinus dari Tours. Ia lahir di Hungaria Barat pada tahun 355 danmartyin Tours dibesarkan di Italia.  Ayahnya seorang perwira Romawi dan masih kafir saat itu. Pada saat berusia 10 tahun Martinus belajar agama kristen tanpa sepengetahuan ayahnya. Ketika melakukan perjalanan ke kota Amiens, pada musim dingin, ia berpapasan dengan seorang pengemis yang malang. Pengemis itu meminta sesuatu tetapi ia tidak memiliki apa-apa selain mantel yang indah itu. Ia menghunus pedang dan membagi mantel itu menjadi dua bagian, satu untuknya dan yang lain untuk orang miskin itu. Pada malam hari ia bermimpi melihat Yesus dan para malaikat di Surga. Yesus sendiri memakai belahan mantel yang diberikan Martinus.  Ia dididik oleh St. Hilarius dan kemudian menjadi pertapa. Dikemudian hari ia diangkat menjadi uskup di Tours, Prancis. Aspek yang kuat dari St.Martinus adalah kesederhanaannya. Ia berani berbagi dengan kaum miskin, memperhatikan para domba yang Tuhan percayakan kepadaNya.  Ia meninggal dunia pada 8 November 397.

Wisdom1Sabda Tuhan dalam perayaan Ekaristi hari ini membantu kita untuk menyadari kebijaksaan dari Tuhan. Tugas panggilan kita di dunia adalah mencari kebijaksanaan dan menjauhi segala dosa dan salah. Penulis kitab kebijaksanaan dalam bacaan pertama mula-mula mengarahkan kita untuk mengasihi kebenaran dan supaya pikiran kita hanya tertuju kepada Tuhan dengan tulus hati. Tuhan sendiri membiarkan diriNya ditemukan oleh orang yang  tidak mencobaiNya dan menampakkan diri kepada orang yang tidak menaruh syak wasangka terhadapNya. Kebijaksanaan dari Tuhan tidak masuk di dalam hati yang keruh dan tidak tinggal di dalam tubuh yang dikuasai dosa. Kebijaksanaan itu adalah roh yang sayang akan manusia, roh Tuhan yang memenuhi dunia semesta.

Kebijaksanaan selalu dihubungkan dengan keadilan. Orang yang yang hidup di dalam Rohwisdom-stone atau yang diselimuti oleh Roh Tuhan akan hidup di dalam keadilan. Artinya ia akan terus menerus mengusahakan keadilan dan kasih bagi sesama manusia. Orang yang tidak hidup di dalam Roh Tuhan akan melakukan tindakan-tindakan yang tidak adil terhadap sesama manusia. Sabda Tuhan dalam bacaan pertama ini membantu kita untuk selalu mengarahkan hidup kita hanya bagi Tuhan dengan melepaskan diri dari dosa dan salah kita. Oleh karena itu kita harus berusaha hari demi hari untuk hidup bijaksana di hadirat Tuhan.

Tuhan Yesus di dalam bacaan Injil memberikan tiga nasihat yang kiranya boleh dikatakan sebagai buah Roh yang harus dilakukan oleh setiap murid Kristus yakni:

Pertama,Para murid Kristus tidak membuat penyesatan atau skandal. Apabila seorang murid melakukan skandal yang menyesatkan orang yang lemah maka lebih baik baginya diikatkan batu kilangan lalu dibuang ke laut. Skandal bisa dibuat oleh orang yang kuat terhadap orang yang lemah. Gereja katolik di serang habis-habisan karena skandal seks yang dilakukan oleh para imam dan uskup. Banyak lembaga pendidikan calon imam dan biarawan-biarawati yang bukan menjadi ladang kekudusan tetapi ladang dosa karena perilaku seksual yang keliru. Misalnya homoseksualitas di kalangan para seminaris yang benar-benar menghancurkan masa depan dan panggilan orang-orang tertentu yang seharusnya dilindunginya. Ini skandal perbuatan. Ada juga skandal perkataan, dengan kekerasan verbal tertentu yang bisa membunuh masa depan seseorang.

Forgiveness1Kedua, Para murid Kristus siap untuk mengampuni. Dalam hidup bersama selalu saja ada perbuatan salah dan dosa. Orang yang tidak bijaksana di dalam hidupnya akan selalu menimbulkan persoalan-persoalan tertentu dengan sesama yang lain. Yesus memberi contoh, kalau ada saudara yang bersalah sebanyak tujuh kali dalam sehari, ia datang dan mengatakan penyesalannya maka kita juga harus mampu mengampuninya. Orang dapat mengampuni kalau berani untuk melupakan perbuatan dosa dan salah yang sudah dilakukan seorang saudara kepadanya.

Ketiga, Para murid Kristus harus memiliki iman. Orang yang beriman kepada Tuhan akanFaith1 mampu menjauhkan diri dari perbuatan skandal, dan juga mampu mengampuni. Jadi iman adalah dasar bagi orang yang bijaksana atau yang hidup dalam Roh. Iman sebesar biji sesawi memiliki power yang luar biasa untuk mengubah dunia. Dengan iman orang dapat melakukan apa saja, karena kuasa Tuhan ada di dalam dirinya.

Kita bersyukur kepada Tuhan karena semua anugerah yang Ia berikan kepada kita terutama anugerah kebijaksanaan. Mari kita selalu memohonnya kepada Tuhan untuk menjadi pribadi yang bijaksana. Pribadi yang bijaksana itu memiliki iman, tidak membuat skandal yang menyesatkan orang lain, dan mampu mengampuni tanpa batas.

Doa: Tuhan, terima kasih karena Engkau telah menganugerahkan Roh KudusMu kepada kami. Semoga hari demi hari kami dapat hidup di dalam Roh dan mengahasilkan buah Roh dalam kebersamaan dengan saudara dan saudari kami. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply