Food For Thought: Bersukacita dalam Tuhan

Bersukacita dalam Tuhan

P. John SDBAda seorang pemuda yang mengakui selalu memiliki sukacita di dalam hidupnya. Ia berusaha menunjukkan sukacitanya itu kepada semua orang di sekitarnya. Kesan orang terhadapnya adalah mereka selalu merasa nyaman ketika berada bersamanya. Saya mendengar dengan saksama dan bertanya kepadanya apakah ia sungguh-sungguh yakin bahwa dengan bersukacita itu ia dapat melayani sesama dengan baik. Ia mengatakan bahwa dirinya selalu merasa berada di hadirat Tuhan. Saya memang jarang mendapat pengakuan orang muda seperti ini tetapi saya yakin bahawa orang yang memiliki hati yang penuh sukacita akan memberi nuansa baru dalam kebersamaan di dalam keluarga atau komunitas.

Pada hari ini kita merayakan pesta kelahiran Bunda Maria, ibu Yesus Kristus. Kelahirannya membawa sukacita di dalam keluarga Yoakim dan Ana. Bisa dibayangkan wajah penuh sukacita keluarga yang konon sudah berumur tetapi mendapat anugerah istimewa dari Tuhan. Nyanyian Mazmur 13 cukup tepat menggambarkan suasana sukacita keluarga Bunda Maria: “Ya Tuhan, kepada kasih setiaMu aku percaya, hatiku bersorak-sorai karena Tuhan PenyelamatanMu. Aku mau menyanyi untuk Tuhan karena Ia telah berbuat baik kepadaku.” (Mzm 13:6abcd).

Kelahiran baru memang membawa sukacita di dalam keluarga. Semua orang datang menyalami keluarga. Ada ekspektasi besar terhadap manusia yang baru lahir di dalam keluarga. Banyak orang pasti bertanya: “Menjadi apa anak ini nanti?” (Luk 1:66) sebab mereka yakin bahwa tangan Tuhan menyertai dia. Harapan itu akan terbukti suatu saat ketika melihat manusia baru itu gagal atau berhasil di dalam hidupnya. Hari ini semua keluarga diundang untuk bersyukur atas kelahiran baru, dan siap mewujudkan diri sebagai orang tua yang bertangung jawab sebagai pendidik nomor satu. Apakah ada sukacita dalam hatimu dan dalam keluargamu?

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply