Homili Hari Kelahiran Bunda Maria – 2014

Pesta Kelahiran St. Perawan Maria
Mi 5:1-4a atau Rm 8:28-30
Mzm 13: 6ab.6cd
Mat 1:1-16.18-23

Tinggal Di Dalam Kehidupan Maria!

Fr. JohnBeberapa hari terakhir ini saya membaca tulisan-tulisan rohani dari Romano Guardini. Beliau adalah seorang imam kelahiran Verona, Italia pada tanggal 17 Februari 1885 dan meninggal pada tanggal 1 Oktober 1968 di Munich, Jerman. Ia adalah salah seorang penulis dan pemikir katolik terkemuka sebelum dan sesudah Konsili Vatican II. Ia mempengaruhi peziarahan Filsafat dan Teologi Katolik, termasuk para toko terkemuka seperti Joseph Pieper, Luigi Giussani, Rudolf Schwarz, Jean Gebser, Joseph Ratzinger (Paus Benediktus XVI) dan Jorge Mario Bergoglio (Paus Fransiskus). Ia juga mempengaruhi pemikir lain seperti Hannah Arendt, Iring Fetser dan lain sebagainya. Karena reputasinya yang hebat maka Robert Anthony Krieg pernah menulis buku yang diterbitkan University of Notre Dame Press (1997) berjudul: “Romano Guardini: a Precursor of Vatican II”

Saya sempat menemukan beberapa refleksinya tentang Bunda Maria dan berikut ini kutipannya: Dalam bukunya La Madre del Signore, ia menulis: “Satu hal yang unik di dalam hidup Maria adalah imannya yang murni. Dengan imannya ini, Tuhan senantiasa memperkayanya secara rohani, sehingga ia boleh melewati seluruh peziarahan hidupnya dengan sempurna.” Dalam bukunya berjudul “Maria”, Guardini menulis: “Ketika menerima kabar sukacita, Maria mengambil keputusan yang tepat berdasar pada imannya yang murni itu. Di luar iman kepada Tuhan, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Iman Maria juga merupakan anugerah dari Allah dan Ia terbuka untuk menjawab panggilan Tuhan menjadi Ibu Yesus Puteranya. Iman yang sama membimbing dia untuk menerima situasi yang paling ekstrim dalam hidup Yesus Putranya di Kalvari. Maria menerima skandal salib dengan sempurna. Ia berpasrah kepada Tuhan.” Tentang berdoa Rosario, Guardini menulis: “Doa Rosario berarti tinggal di dalam kehidupan Maria, yang di dalamnya adalah Kristus.”

Perkataan Guardini: “Tinggal di dalam kehidupan Maria yang di dalamnya adalah Kristus” sangat mendalamcuore immacolato maknanya. Pemikiran Guardini ini mendapat landasan biblis yang kuat dalam tulisan St. Paulus: “Tubuhmu adalah Bait Roh Kudus yang di diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah.” (1Kor 6:19). Maria adalah mempelai Allah Roh Kudus bukan hanya menjadi bait Roh Kudus tetapi juga Bait Yesus Kristus Anak Allah. Maka ketika berdoa rosario kita tinggal di dalam diri Maria dan bersatu dengan Yesus Puteranya. Marialah yang selalu membawa kita untuk bersatu dengan Yesus Puteranya. Yesus sendiri menyerahkan ibuNya kepada Gereja yang diwakili oleh rasul Yohanes (Yoh 19:27).

Pada hari ini kita mengenang kembali kelahiran Bunda Maria. Kelahiran Bunda Maria, sama saja dengan kelahiran seorang anak manusia dalam keluarga pastilah membawa sukacita di dalam keluarganya. Kita bisa membayangkan wajah sukacita dari Ana dan Yoakim, orang tua kudus yang sudah lama menantikan kelahiran putri mereka. Maria dikandung tanpa noda dosa, lahir dalam suasana penuh kekudusan. Mungkin saja saat itu Ana dan Yoakim menyanyikan kidung syukur dalam Kitab Mazmur yang pernah dilagukan nenek moyang mereka Raja Daud berikut ini: “Ya Tuhan, kepada kasih setiaMu aku percaya, hatiku bersorak sorai karena penyelamatanMu. Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena telah berbuat baik kepadaku.” (Mzm 13:6abcd).

Sambil bersukacita karena kelahiran Bunda Maria, Tuhan menasihati kita beberapa hal berikut ini untuk lebih berfokus pada Yesus Kristus Penyelamat kita. Artinya sabda Tuhan yang kita dengan pada hari ini sifatnya “ad Jesum per Mariam”. Maria memimpin kita untuk mengenal dan mencintai Yesus lebih dalam lagi, sebagai satu-satunya penyelamat kita. Dalam Kitab Mikha kita menemukan nubuat kelahiran seorang figur yang besar di Israel. Ia akan menjadi gembala atas Israel. Nubuat ini bermakna ketika Mikha juga mengatakan tentang seorang perempuan yang mengandung dan melahirkan anaknya. Sang perempuan tanpa nama ini tidak akan dilupakan tetapi tetap dikenang sepanjang masa.

St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma menulis bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Selanjutnya Paulus juga mengatakan tentang orang-orang pilihan Allah itu sejak semula juga sudah ditentukan untuk menjadi seruapa dengan Yesus, Putra sulung Allah. Mereka yang ditentukan, dipanggil, dibenarkan dan dimuliakan Allah. Kata-kata kunci dalam tulisan Paulus yaitu: ditentukan, dipanggil, dibenarkan dan dimuliakan. Semuanya ini menjadi sempurna di dalam diri Bunda Maria. Boleh dikatakan bahwa Marialah manusia pertama yang merasakan semuanya ini dari Tuhan. Dia ciptaan yang sempurna. Paus Fransiskus dalam pesan Angelusnya tanggal 15 Juni 2014 mengakhirinya sebuah pujian kepada Bunda Maria: “La Vergine Maria, creatura perfetta della Trinita” (bunda Maria adalah ciptaan Tritunggal Mahakudus yang sempurna).

Di dalam bacaan Injil kita semua dibantu untuk lebih dalam lagi mengenal Bunda Maria dan Yesus Puteranya. Kita diarahkan untuk mengerti silsilah Yesus yang menunjukkan bahwa Yesus sungguh-sungguh manusia dan sungguh-sungguh Allah. Di dalam silsilah Yesus ini kita menemukan pribadi-pribadi yang tidak sempurna tetapi dengan kedatangan Yesus dari seorang wanita yang dikandung tanpa noda akan menyempurnakan semuanya.

Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena semua yang direncanakan adalah kasih. Ia sangat mengasihi manusia yang berdosa maka Ia memberikan Maria yang dikandung tanpa noda untuk menjadi ibu bagi Yesus Penebus kita. Kasih Tuhan itu sempurna adanya karena Dia sendiri adalah kasih. Saya mengakhiri homili ini dengan sebuah himne dari Akathistos pada abad ke-V: “Ave, Tu campo che frutti ricchissime Grazie, Ave, vessillo splendente grazia, Ave Tu Roccia che effondi le acque di Vita. Ave sorgente di latte e di miele. Ave datrice di beni Divini; Ave Tu sei la Sorgente dell’acque abbondanti.” (“Salam hai engkau sumber kelimpahan aneka buah-buahan, terima kasih. Salam, hai bendera gemerlapan rahmat, Salam, hai engkaulah batu yang mencurahkan air kehidupan. Salam, hai sumber kelimpahan susu dan madu. Salam, hai pemberi warisan ilahi.  Salam, engkaulah sumber air yang melimpah).” Bunda Maria adalah segalahnya!

P.John Laba Tolok, SDB

Leave a Reply

Leave a Reply