Homili 6 Desember 2014

Hari Sabtu, Pekan I Adven
Yes 30: 19-21.23-26
Mzm 147:1-2.3-4.5-6
Mat 9:35-10:1,6-8

Tuhan membalut lukamu!

Fr. JohnAda sebuah keluarga yang mengalami nasib menyedihkan. Dalam perjalanan untuk berlibur di luar daerah, mobil yang mereka tumpangi menabrak sebuah batu besar di pinggir jalan raya. Ayah dan anaknya mengalami luka berat dan patah tulang. Ibu mengalami luka-luka ringan. Mereka bertiga masuk rumah sakit dan berada di dalam ruangan yang sama. Hari-hari pertama hanya diisi dengan rasa sakit dan menangis. Semua kebahagiaan yang mereka impikan untuk berlibur hilang begitu saja karena kecelakaan yang mereka alami. Pada suatu kesempatan, datanglah seorang romo untuk mendoakan dan melayani komuni kudus bagi para pasien. Di hadapan keluarga ini, romo mendoakan dan memberkati mereka sambil berulang kali mengatakan: “Jangan takut, Tuhan akan membalut luka-lukamu!” Kata-kata sederhana ini ternyata memiliki kekuatan yang luar biasa bagi keluarga ini. Mereka bersama-sama mendapat semangat baru untuk memerangi rasa sakit yang sedang mereka rasakan. Intervensi dokter berjalan lancar dan ketiga-tiganya mengalami pemulihan yang cepat.

Banyak orang merasakan pengalaman-pengalaman tertentu yang menyedihkan dan menguatkan. Ketika merasakan pengalaman yang sedih, mungkin saja orang bisa menjauhi Tuhan, melakukan protes kepadaNya. Bilamana orang merasakan pengalaman yang menguatkan, mereka bisa saja dekat dengan Tuhan atau malah lupa dengan Tuhan. Namun demikian, pengalaman selalu menjadi guru yang baik. Tuhan selalu hadir dan pertolonganNya tidak pernah terlambat. Hanya manusia yang merasa bahwa pertolongan Tuhan lambat. Manusia lupa bahwa Dia mencipta dan mengasihi maka tidak ada kata terlambat bagiNya.

Dalam masa adventus ini kita juga menanti kedatangan Tuhan untuk membalut luka-luka kehidupan kita. Tuhan Yesus, Putra Allah yang hidup, datang ke dunia untuk menyelamatkan kita semua dari belenggu dosa. Dosa itu ibarat luka yang menggerogoti tubuh dan jiwa kita karena muncul dalam pikiran, perkataan, perbuatan dan kelalaian hidup. Kita membutuhkan Tuhan Yesus yang bisa membalut luka-luka kehidupan kita.

Apa yang Tuhan mau sampaikan kepada kita pada hari ini? Melalui nabi Yesaya, Tuhan mau menghibur umatNya yang sedang mengalami kerasnya hidup di negeri asing yakni Babilonia. Umat Israel berangan-angan akan hidup di masa silam di kota Yerusalem, penuh dengan kedamaian. Kini di negeri asing mereka merana dan bertanya-tanya apakah ada belas kasih dari Tuhan. Tuhan mendengar keluh kesah umatNya. Nabi Yesaya berkata: “Sungguh, hai bangsa di Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak akan terus menangis. Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau, apabila engkau berseru-seru; pada saat Ia mendengar teriakmu, Ia akan menjawab.” (Yes 30:19). Kata-kata nabi Yesaya ini mau mengingatkan kita supaya memiliki harapan kepada Tuhan dan jangan pernah berhenti untuk menyapa Tuhan dalam doa. Dengan demikian, Tuhan juga akan mengarahkan kita untuk mengikuti jalan-jalanNya.

Tuhan juga akan menunjukkan belas kasihNya kepada umatNya. Apa yang akan dilakukan Tuhan? Ia memberi hujan supaya tanaman-tanaman akan menghasilkan makanan yang berlimpah bagi manusia dan ternaknya. Ternak-ternak peliharaan akan mendapatkan makanan yang berlimpah di padang rumput yang hijau. Tanah pertanian akan diolah dengan baik dengan bantuan ternak peliharaan. Sungai-sungai akan Tuhan berikan dari gunung, bulan purnama akan memancarkan terangnya seperti matahari terik, dan matahari terik akan tujuh kali ganda. Pada saat itulah Tuhan akan membalut luka umatNya dan menyembukan bekas pukulan (Yes 30: 26).

Yesaya menggambarkan figur seorang Allah yang didambakan oleh semua orang beriman. Seorang Allah yang berbelas kasih kepada umatNya. Tuhan Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa dengan belas kasih yang besar kepada para muridNya. Ia berkeliling ke semua kota dan desa, Ia mengajar dalam rumah-rumah inadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan (Mat 9:35). Sikap Yesus ini sangat menguatkan kita semua. Ia juga berjalan-jalan dalam lorong-lorong kehidupan kita, membalut luka-luka kehidupan, melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Yesus melakukan semuanya dengan sempurna bahkan memberikan hidup kekal kepada kita semua.

Tuhan Yesus menghadirkan Kerajaan Allah. Suatu pemerintahan rohani di mana Allah merajai kehidupan kita. Tuhan sendiri memiliki orang-orang yang bisa menjadi pekerja di kebun anggurNya. Para pekerjaNya akan melayani KerajaanNya. Tuhan Yesus memanggil para muridNya untuk ikut terlibat menghadirkan Kerajaan Allah. Para murid yang disebutNya rasul akan melakukan pekerjaan-pekerjaan Tuhan yakni kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan (Mat 10:1). Tuhan Yesus menegaskan: “Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.” (Mat 10:8).

Pada hari ini kita semua dikuatkan untuk semakin mengimani dan mencintai Tuhan. Dia berbelas kasih kepada kita semua maka Ia berjanji untuk menyembuhkan segala penyakit dan kelemahan. Ia tak henti-hentinya membalut luka-luka kehidupan kita. Percayakanlah dirimu kepadaNya, Ia menyembuhkanmu.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply