Homili 10 Desember 2014 (Dari Bacaan Pertama)

Hari Rabu Pekan II Adven
Yes 40:25-31
Mzm 103: 1-2.3-4.8.10
Mat 11:28-30

Tuhan tidak pernah lelah dan lesu!

Fr. JohnAdalah Pearl Bailey, seorang aktris dan penyanyi asal Amerika, pernah berkata: “Manusia melihat Tuhan setiap hari, hanya saja mereka tidak mengenalNya.” Bagi saya, perkataannya ini ada benarnya. Sekarang coba pikirkanlah, ketika bangun pagi, apakah anda sudah bersyukur kepada Tuhan atas hari baru ini? Mungkin ada di antara kita yang lupa bersyukur karena berpikir bahwa selalu ada hari baru padahal setiap hari baru itu berbeda. Setiap hari baru kita melihat Tuhan dan kemuliaanNya melalui keteraturan ciptaanNya. Namun banyak di antara kita yang belum mengenal Tuhan sebagai pencipta segala sesuatu.

Pada hari ini kita mendengar perkataan Tuhan melalui nabi Yesaya. Tuhan mengetahui situasi hidup orang-orang Israel di Babilonia. Mereka merasakan penderitaan di negeri asing, dan memiliki kerinduan kepada Allah yang bisa membebaskan mereka. Namun iman mereka kepada Tuhan Allah makin surut akibat pengalaman di Babel. Mereka mulai membandingkan kuasa Tuhan dan dewa-dewi di negeri asing itu. Maka melalui nabi Yesaya Tuhan berkata: “Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.” (Yes 40: 25-26).

Pengalaman orang-orang Israel juga masih dimiliki banyak orang saat ini yang suka membandingkan kuasa Allah dan kekuatan alam dan manusia. Banyak orang bahkan lebih mengandalkan kekuatan gaib, jimat, dukun dan lain sebagainya. Ada orang kristen yang rajin ke gereja pada hari Minggu tetapi masih percaya pada kekuatan gaib. Seharusnya kita merasa malu karena menduakan Tuhan. Kalau mengimani Tuhan, silahkan imani Tuhan saja jangan campur dengan yang lain karena Tuhan adalah segalanya. Dia menciptakan segalanya. Dia mahakuasa dan mahakuat.

Tuhan juga mewahyukan diriNya di tengah umat Israel sebagai Allah yang kekal. Dia mencipta terus menerus, tidak mengenal letih dan lesu. Inilah FirmanNya: “Tuhan ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.” (Yes 40: 28-29). Luar biasa Allah kita. Ia menciptakan kita dan tidak pernah membiarkan kita berjalan sendiri. Ia menyertai kita dengan memberi kekuatan dan semangat untuk menerima hidup. Manusia boleh lelah dan lesu, Tuhan tidak pernah lelah dan lesu mencipta. Oleh karena itu kita seharusnya berharap kepada Tuhan sehingga bisa memperoleh kekuatan baru.

Perkataan Tuhan melalui nabi Yesaya diperkuat oleh perkataan Yesus: “BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja.” (Yoh 5:17). Tuhan Yesus selama hidupNya di atas dunia berkeliling dan berbuat baik. Ia menghadirkan Kerajaan Allah dengan mengajar dan menyembuhkan banyak orang sakit. Ia tidak mengenal lelah dalam melayani. Ia mengalaminya bersama para murid sehingga Ia berkata: “Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.” (Mrk 6:31-32). Namun ketika melihat banyak orang datang kepadaNya, Ia tetap melayani mereka.

Tuhan Yesus tetap memanggil kita juga untuk datang kepadaNya dan merasakan kasihNya. Ia juga meminta supaya kita belajar daripadaNya terutama kelembutan hati dan kerendahan hatiNya. Ia berkata: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Mat 11:28-30).

Dalam masa adventus ini kita semua dipanggil Tuhan untuk merasakan kebesaran Allah sebagai pencipta kita. Ia tidak pernah letih dan lesu mencipta untuk kita semua. Ia bahkan mengutus Yesus PuteraNya untuk menebus kita. Yesus adalah tanda kasih yang besar dari Tuhan bagi kita. Mari kita mengangkat puji dan syukur kepadaNya karena Ia baik dan setia kepada kita umatNya.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply