Homili 15 Desember 2014

Hari Senin Pekan Adven III
Bil 24:2-7.15-17
Mzm 25: 4bc-5ab. 6-7c. 8-9
Mat 21:23-27

Bintang itu sudah terbit…

Fr. JohnSaya barusan mendapat kartu ucapan selamat natal dari salah seorang sahabatku. Ia menulis sebuah kalimat berbunyi: “Bintang itu sudah terbit.” Kalimat ini cocok dengan lukisan pada kartu itu. Ada gambar keluarga kudus dan sebuah bintang berada tepat di atas rumah itu. Dari kejauhan berdatangan orang-orang menuju ke arah bintang itu. Saya membayangkan suasana natal yang dihiasi bintang-bintang asli saat itu. Suasana malam natal yang indah. Bintang sebagai salah satu tanda kelahiran sang raja baru di Bethlehem terbit dan memancarkan cahayanya.

Kita berada di pekan ketiga masa adventus. Sabda Tuhan semakin mengarahkan kita untuk bersukacita karena berita kelahiran Yesus sang Mesias semakin jelas. Sukacita kita juga semakin kuat karena janji Tuhan akan sungguh-sungguh digenapi dalam diri Yesus. Pada hari ini kita mendengar nubuat Bileam. Roh Tuhan ada padanya maka ia bernubuat seperti ini: “Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Sebagai lembah yang membentang semuanya; sebagai taman di tepi sungai; sebagai pohon gaharu yang ditanam Tuhan; sebagai pohon aras di tepi air. Air mengalir dari timbanya, dan benihnya mendapat air banyak-banyak. Rajanya akan naik tinggi melebihi Agag, dan kerajaannya akan dimuliakan.” (Bil 24:5-7).

Bileam tidak hanya melihat kemegahan kemah Yakub. Ia juga melihat kemungkinan datangnya seorang raja dari keturunan Yakub. Ia berkata: “Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.” (Bil 24:17). Apakah nubuat ini sungguh-sungguh terlaksana? Dari Injil-Injil Sinoptik, kita menemukan sebuah jawaban pasti bahwa nubuat ini sungguh digenapi. Di langit yang gelap gulita saat itu, tiba-tiba muncul sebuah bintang yang terang benderang. Para majus dari Timur melihat bintang itu dan mereka mengerti bahwa ada seorang raja di Israel telah lahir dan menunjukkan diriNya sebagai bintang. Mereka berjalan menuju kepadaNya karena ada bintang yang membimbing mereka. Mur, emas dan kemenyan adalah persembahan istimewa kepada raja yang baru lahir, yang akan menebus dosa-dosa manusia.

Bintang terang yang dilihat para majus disediakan oleh Allah untuk mewartakan kedatangan Anak-Nya, yaitu Kristus Yesus Tuhan kita. Allah pernah menyediakan tiang api dan awan untuk memimpin bani Israel dalam perjalanan di padang gurun. Allah menyediakan bintang terang untuk memimpin perjalanan orang-orang majus sampai di Betlehem untuk menyembah Yesus Kristus. Pada hari ini, Tuhan pun berkenan memakai Sabda-Nya untuk memimpin perjalanan kita, dimana firman-Nya itu menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu” (1Pet 1:19). Firman Tuhan menjadi pelita bagi kakimu dan terang bagi jalanmu? (Mzm 119:105).

Dalam bacaan Injil kita mendengar Yesus masuk ke dalam bait Allah. Di dalam rumah BapaNya itu, orang mempertanyakan kuasaNya: “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” (Mat 21:23). Tuhan Yesus tidak menjawab pertanyaan imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi. Ia berkata: “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?” (Mat 21:24-25). Perbincangan mereka buntu karena tidak ada jawaban yang pasti. Namun satu hal yang patut diingat adalah Yohanes Pembaptis mereka akui sebagai nabi oleh banyak orang. Para imam kepala dan tua-tua Yahudi segan dengan Yohanes Pembaptis.

Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari ini mambantu kita untuk melihat Yesus sebagai terang dunia. Dia sendiri berkata: “Akulah Terang dunia!” (Yoh 8:12). Terang dengan lambang bintang yang sudah dinubuatkan Bileam. Terang itu mempersatukan banyak orang yang masih meringkuk dalam kegelapan maut. Terang itu juga menerangi anda dan saya saat ini.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply