Food For Thought 10 Mei 2015: Bunda Maria mempersatukan

Maria mempersatukan semua orang

cuore immacolatoSaya selalu senang memperhatikan umat katolik yang berziarah ke gua-gua Maria sambil berdevosi kepadanya. Ada umat katolik yang berziarah ke tujuh gua Maria atau sembilan gua Maria di dalam kota Jakarta atau ke luar kota Jakarta. Mereka kelihatan antusias dan sangat menikmati ziarah bersama. Kelompok peziarah itu biasanya berbeda-beda latar belakang hidupnya, mungkin juga mereka tidak seiman. Luar biasa! Figur Bunda Maria telah menarik perhatian semua orang dari agama apa saja untuk bersatu. Dia wanita sederhana, wanita kudus yang sangat inspiratif.

Ada seorang sahabat yang mengaku berziarah bersama seorang yang dulu pernah bermusuhan dengannya. Ia merasa belum melupakan sepenuhnya masa lalu. Ia masih menyimpan rasa sakit hatinya dan dia berpikir bahwa tidak ada kesempatan untuk berbicara dengan orang itu. Tetapi ketika tiba di sebuah gua Maria, mereka berdiri berdekatan. Setelah selesai berdoa rosario bersama, ia mendekati orang itu dan menyapanya penuh persaudaraan. Ia berani mengatakan kepadanya: “Saudara, masa lalu sudah berlalu. Mari kita menata ulang relasi kita.” Pengalaman rohani ini baginya bisa terjadi karena campur tangan Bunda Maria. Dia adalah ratu perdamaian.

Bunda Maria mempersatukan setiap orang melalui doa-doanya. Dalam Magnificat, Bunda Maria berdoa kepada Yahwe: “Sesungguhnya mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya akan turun temurun atas orang yang takut akan Dia.” (Luk 1:48-49). Hingga saat ini magnificat merupakan sebuah doa yang selalu didoakan dalam ibadat sore di komunitas-komunitas katolik. Semua orang yang berbeda-beda dipersatukan oleh Bunda Maria dalam doa Magniicat.

Kita juga senantiasa bersatu dengan Bunda Maria dalam perayaan Ekaristi. Hal yang umum dalam Ekaristi adalah kita semua mendengar Sabda yang sama, menerima Tubuh dan Darah Kristus yang satu dan sama. Lalu apa peran Bunda Maria di dalam Ekaristi? Ada beberapa momen di mana Bunda Maria hadir sebagai perantara doa Ekaristi. Pertama, Gereja berdoa dengan perantaraan Bunda Maria dan semua orang kudus untuk pertobatan pribadi dan komunitas (Saya Mengaku…). Kedua, Bunda Maria melahirkan Yesus Kristus (doa aku percaya). Ketiga, Bunda Maria dan para kudus dari masa ke masa sebagai Perantara rahmat (dalam Doa Syukur Agung). Keempat, Dalam Komuni kudus, Bunda Maria mempersatukan semua umat (Gereja) dan umat (Gereja) bersatu dengan Kristus. Maria sendiri sudah bersatu dengan Kristus dan dia menghendaki supaya Gereja senantiasa bersatu dengan Putranya. Ekaristi adalah perjamuan sementara, perjamuan kekalnya akan berlangsung di Surga bersama Tuhan, para malaikat dan para kudus.

Bunda Maria menjadi penolong bagi kita. Kita bersyukur karena ia mengantar kita untuk bersatu dengan Yesus Putranya. Dia juga mendoakan kita untuk tetap mengarahkan langkah kaki kita supaya bersatu dengan Tuhan.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply