Food For Thought: Membangun peradaban kasih

 

Membangun Peradaban Kasih

PJSDBAda prinsip umum dalam masyarakat kita bahwa hukum dan keadilan harus ditegakkan demi kebaikan banyak orang. Prinsip ini kalau dijalankan dengan jujur dan adil maka semua orang akan menikmatinya. Masyarakat akan mencapai kesejahteraan bersama. Namun prinsip ini masih menjadi sebuah slogan yang indah karena hukum dan keadilan masih berjalan pincang. Orang yang memiliki kuasa boleh mempermainkan hukum dan keadilan untuk kebaikannya sendiri bukan kebaikan banyak orang. Hukum dan keadilan masih bisa diperdagangkan dengan leluasa.

Cicero dalam bukunya De Legibus menulis: “Salus populi suprema lex esto” (kebaikan masyarakat adalah hukum tertinggi). Kita semua bekerja, melayani untuk kebaikan masyarakat banyak. Masalahnya adalah banyak orang hanya bersifat legalis tetapi tidak memperjuangkan kebaikan masyarakat. Para pembuat undang-undang dan peraturan-peraturan lebih menguntungkan atau memberi kekebalan hukum kepada mereka ketika membuat kesalahan. Cicero juga menulis dalam traktat yang sama: “Salus animarum est suprema lex esto (Keselamatan jiwa-jiwa adalah hukum tertinggi). Adalah tugas kita semua sebagai manusia untuk menyelamatkan jiwa-jiwa sesama kita dan diri kita sendiri.

Pada hari ini saya tertarik dengan perkataan Yesus dalam Injil Lukas. Ini merupakan sebuah kritik sosial bagi orang yang terlalu legalistis dan mengabaikan kasih serta keadilan. Kepada kaum Farisi, Yesus berkata: “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.” (Luk 11:39-41).

Kadang-kadang kita menjadi orang Farisi modern. Kita mengutamakan hukum, sedangkan kasih dan keadilan kita abaikan begitu saja. Apakah ada faedahnya menjadi orang Farisi modern?

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply