Homili 27 Agustus 2018

Peringatan St. Monika
2Tes. 1:1-5,11b-12
Mzm. 96:1-2a,2b-3,4-5
Luk. 7:11-17

Seorang ibu yang hebat

Pada pagi hari ini saya membongkar kembali file-file tertentu di laptopku. Ada satu file khusus tentang St. Monika, dan saya menemukan doa khusus kepada St. Monika. Bunyinya: “St Monica terkasih, istri dan ibu yang berduka, banyak penderitaan menembusi hatimu sepanjang masa hidupmu. Kendati demikian, engkau tiada pernah berputus-asa ataupun kehilangan iman. Dengan penuh percaya, tekun dan iman yang teguh, engkau berdoa setiap hari demi pertobatan suamimu terkasih, Patricius, dan puteramu terkasih, Agustinus; dan doamu dikabulkan. Berilah aku ketabahan, kesabaran, dan kepercayaan yang sama dalam Tuhan. Jadilah perantaraku, St Monika terkasih, agar supaya Allah berkenan mendengarkan permohonanku [sebutkan permohonanmu] dan perolehkanlah bagiku rahmat untuk menerima Kehendak-Nya dalam segala hal, dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kita, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah Yang Kuasa, sekarang dan selamanya. Amin.” Ini sebuah doa sederhana namun sangat mengesankan dan mujarab kalau didoakan.

Saya merasa yakin bahwa pada hari ini pikiran kita semua tertuju kepada sosok santa Monika. Dari doa di atas, kita mendapat informasi penting bahwa dia adalah seorang wanita kudus yang memiliki andil besar bagi pertobatan puteranya Agustinus dan suaminya Patrisius. Sebenarnya Monika dan Patrisius memiliki tiga orang anak yaitu Agustinus, Navigius dan Perpetua. Mungkin Navigius dan Perpetua adalah anak-anak yang lebih baik dibandingkan dengan Agustinus. Monika adalah sosok wanita kudus. Kepribadiannya mirip dengan gambaran wanita kudus dalam Kitab Suci. Kita Amasal mengatakan: “Wanita yang takwa kepada Tuhan, sungguh pantas mendapat pujian. Ia disebut bahagia oleh anak-anaknya, dan suaminya pun memuji dia.” (Ams 31:30.28). Ia berkata kepada Agustinus: “Yang kuminta kepadamu hanyalah supaya engkau mengenang aku di altar Tuhan, di mana saja kalian berada.”

Hidup Santa Monika mirip dengan kisah janda beranak satu di Nain dalam Injil Lukas yang kita dengar hari ini. Dikisahkan bahwa ketika itu Yesus pergi ke Nain bersama para murid dan banyak orang lainnya. Ketika mereka tiba di gerbang kota itu, mereka melihat orang mengusung jenazah seorang anak laki-laki tunggal dari seorang janda. Banyak orang di kota itu menyertai sang janda yang sedang berduka. Tuhan Yesus melihat janda itu dan menaruh belas kasih-Nya kepadanya. Ia menghibur janda itu dengan mengingatkannya supaya jangan menangis. Ia mendekati peti jenazah dan menyentuhnya. Ia mengatakan kepada jenazah pemuda itu: “Hai pemuda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Pemuda itu bangun dan mulai berkata-kata. Yesus lalu menyerahkan pemuda itu kepada ibunya.

Tentu saja mukjizat ini menghebohkan banyak orang. Mereka takjub, sekaligus takut dengan pengalaman baru ini. Inilah perkataan mereka: “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah melawat umat-Nya.” Yesus pun menjadi sangat terkenal di Nain dan sekitarnya. Ada sesuatu yang sangat mengherankan mereka yakni orang mati saja dibangkitkan. Sungguh belum pernah terjadi seperti ini di Israel.

Saya mengatakan bahwa kisah janda beranak satu dalam Injil hari ini memiliki kemiripan dengan Monika. Monika menderita karena Agustinus. Hanya Tuhan Yesus saja yang memiliki belas kasih kepada Agustinus. Ia menjadikannya baru dan memberikannya kepada Monika. Agustinus bangkit dari kematian rohaninya.

Pada saat ini masih ada banyak Monika-Monika di sekitar kita. Pikirkanlah kaum ibu yang menderita karena kekerasan fisik dan kekerasan verbal dari suami dan anak-anaknya. Kaum ibu yang mengalami pelecehan seksual, serasa mereka tak bermartabat apa-apa. Sungguh menyedihkan Monika-Monika zaman now. Monika-Monika zaman now juga merasakan penderitaan dari sesama Monika yang lain. Bagaimana Nama Tuhan dapat dimuliakan di dalam diri kita kalau kita tidak belajar untuk menghargai sesama yang lain?

Pada hari ini kita belajar dari St. Monika, seorang ibu yang hebat. Kita meniru teladan kekudusannya supaya nama Tuhan juga dapat dimuliakan di dalam diri kita. St. Monika, doakanlah kami.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply