Bacaan Rohaniku: Tuhan tidak tertarik dengan masa lalu kita

Tuhan tidak tertarik dengan masa lalu kita

Pada malam hari ini saya meneruskan kebiasaan membaca Kitab Suci sebelum istirahat malam. Saya membaca lanjutan dari Kitab nabi Yesaya, tepatnya pada bagian ini: “Jangan ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purba kala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belum kamu mengetahuinya?” (Yes 43:18-19). Saya mengulangi membaca kedua ayat ini dan tidak meneruskan lagi. Saya berhenti dan merenungkan cukup lama hingga saya mengatakan terima kasih kepada Tuhan karena dia baik dan sungguh baik. Dia menuntunku untuk merenung lebih dalam lagi tentang masa lalu, masa kekinian dan masa depanku di hadirat-Nya yang Mahakudus.

Apa yang hendak Tuhan katakan kepada saya melalui nabi Yesaya malam hari ini?

Tentu saja ada banyak hal yang hendak Tuhan sampaikan kepada saya. Saya memiliki masa lalu yang tidak berkenan kepada Tuhan. Saya adalah manusia yang berdosa dalam pikiran, perkataan, perbuatan dan kelalaian. Itu sebabnya saya masih mengandalkan sakramen tobat untuk mendamaikan diri saya dengan Tuhan. Saya selalu percaya akan perkataan Tuhan ini: “Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapus kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke tubir-tubir laut.” (Mi 7:19). Saya terus merasakan kasih dan kemurahan Tuhan dalam sakramen tobat. Dengan demikian perkataan Tuhan melalui nabi Yesaya ini benar-benar menjadi sebuah doa yang mengubah masa laluku supaya menjadi lebih dekat lagi dengan Tuhan.

Melalui nabi Yesaya Tuhan hendak menegaskan diri-Nya sebagai Allah yang Maharahim. Ia memang tidak tertarik dengan masa lalu anda dan saya. Ia benar-benar melupakan dosa-dosa kita. Ia memandang kita dengan penuh kasih dan melihat iman kita kepada-Nya. Allah seperti ini mendidik kita supaya dalam hidup setiap hari, kita jangan selalu focus pada masa lalu. Masa lalu selalu menjadi guru kehidupan yang mendidik kita supaya benar-benar menjadi manusia. Kita harus berani meninggalkan masa lalu sebab Tuhan menyertai kita selamanya. Kita juga jangan focus pada kesalahan orang pada masa lalu kepada kita. Maka hilangkan rasa bencimu kepada siapapun yang pernah menyakitimu. Ingat, mengampuni berarti melupakan. Itu yang Tuhan lakukan kepada anda dan saya saat ini.

Saya bersyukur kepada masa laluku yang berkenan kepada Tuhan yakni semua anugerah yang Tuhan berikan kepadaku terutama rahmat panggilan imamat yang begitu luhur dan mulia hingga saat ini. Masa lalu yang mengantar kepada masa kekinianku di hadapan Tuhan dan sesama manusia dalam hidup sebagai imam dan biarawan. Sekali lagi, hidupku sebagai imam dan biarawan saat ini adalah sebuah peziarahan dari masa laluku hingga masa kekinianku. Saya percaya bahwa Tuhan punya rencana dan melakukan segala yang terbaik bagiku. Tuhan hendak membuat sesuatu yang baru di dalam diriku. Ini adalah rencana-Nya dan saya percaya pasti indah pada waktunya. Raja Daud pernah berkata kepada Tuhan: “Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh…” (Mzm 139:1-2). Saya merasa yakin bahwa doa raja Daud ini juga menjadi doaku di hadapan Tuhan. Saya percaya bahwa Ia adalah Tuhan yang mengenalku dan membantu aku untuk mengenal diri lebih dalam lagi.

Saya bersyukur karena tangan-Nya yang perkasa tetap membimbingku. Saya percaya pada sebuah perkataan di dalam Kitab Mazmur ini: “Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu.” (Mzm 119:73). Tangan Tuhan mengeluarkan aku dari masa laluku dan menuntun aku di jalan-Nya yang benar di zaman kekinianku. Banyak orang menghabiskan waktu-waktu kehidupannya dalam zona kekhawatiran karena dosa dan salah tempo doeloe. Saya percaya bahwa Tuhan tidak tertarik lagi pada masa lalu. Santu Petrus dan teman-temannya memiliki masa lalunya. Tuhan ternyata tidak tertarik pada masa lalu mereka. Maka Petrus misalnya, berusaha untuk melupakan dosa-dosanya dan segera meninggalkan segalanya untuk mengikuti Yesus sampai tuntas. Saya percaya bahwa rencana Tuhan itu indah dan akan terjadi dalam diri anda dan saya. Ia tidak mengingat masa lalu kita. Ia memberkati masa kekinian kita dan masa depan yang lebih baik lagi dan berkenan kepada-Nya.

Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan, Allahku.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply