Bersama Maria: Hari Ketigabelas

Murni Hatinya

Ave Maria!

Pada hari ini kita mengenang 102 tahun Bunda Maria menampakkan dirinya kepada tiga anak gembala yakni Fransiskus, Jasinta dan Lucia. Paus Fransiskus sudah menyatakan Fransiskus Marto dan Jasinta Marto sebagai orang kudus pada tanggal 13 Mei 2017 yang lalu. Sr. Lucia meninggal dalam usia 97 tahun pada tahun 2005 yang lalu. Peristiwa iman yakni pengakuan Gereja atas kekudusan Fransiskus dan Jasinta menunjukkan adanya campur tangan Bunda Maria untuk menguduskan manusia. Kita juga tentu mengingat St. Bernadete Soubirous. Bunda Maria menampakkan diri kepadanya di Lourdes dan ia juga mejadi orang kudus di dalam gereja Katolik. Meskipun beliau meninggal pada tanggal 16 April 1879 namun tubuhnya masih tetap utuh hingga saat ini. Demikian juga orang kudus lainnya yang berdevosi kepada Bunda Maria, kini menjadi santu dan santa di dalam Gereja. Bagi saya, semua ini menunjukkan bahwa Bunda Maria benar-benar menjadi pendoa bagi kekudusan Gereja, dalam hal ini Umat Allah.

Kita mengenal sebuah doa yang umumnya dikenal dengan nama ‘doa dari Fatima’. Doa singkat ini sangat bermakna: “Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami. Selamatkanlah kami dari api neraka, dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga, terlebih jiwa-jiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu,

Amin.” Doa ini meringkas semua pesan Bunda Maria kepada ketiga gembala supaya kita semua banyak berdoa, bermatiraga dan bertobat. Ketiga pesan ini yang selalu dikenang di dalam Gereja sebagai pesan Bunda Maria dari Fatima. Kita boleh bertanya: bagaimana dengan doa, matiraga dan pertobatan kita? Apakah ada kemajuan atau malah kemunduran.

Santu Hironimus pernah berkata: “Jadikan teladanmu, Maria yang terberkati, yang karena kemurniannya yang tak tertandingi menjadikannya Bunda Allah.” (St. Jerome, Epistle to Eustochium 22:19, 38). Kita meniru, menjadikan Bunda Maria sebagai teladan kemurnian hidup bagi kita. Kemurnian hidup Maria menjadikan para suami dan istri semakin setia satu sama lain. Kemurnian Maria menjadikan para imam, biarawan dan biarawati semakin setia menghayati hidup selibatnya. Kemurnian hidup Maria menolong kaum muda untuk menjaga diri dari godaan duniawi. Mengapa? Tuhan Yesus berkata: “Berbahagialah orang yang murni hatinya karena mereka akan melihat Allah.” (Mt 5:8).

Bunda Maria dari Fatima, doakanlah kami. Amen.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply