Bersama Maria: Hari Keduapuluh Enam

Sang Penasihat Ulung

Ada seorang pemuda yang membagikan pengalaman kebersamaannya dengan ibunya. Pada saat berusia tiga tahun ayahnya meninggal dunia. Sebab itu ibunya sebagai single parent membesarkan ia dan kedua kakaknya. Ada satu hal yang menarik dari ibunya yakni selalu mengulangi nasihat yang sama selama beberapa hari. Misalnya, mereka dinasihati untuk tidak membuang-buang makanan. Sang ibu juga menyadarkan mereka bahwa kalau membuang makanan berarti mereka tidak menghargai pekerjaannya untuk membersarkan mereka. Dan juga, kalau membuang-buang makanan maka mereka tidak solider dengan anak-anak lain yang tidak dapat makan dan minum pada hari itu. Oleh karena ibu sering memberi nasihat yang sama maka pada suatu hari ia bertanya kepada ibunya: “Bu, mengapa selalu mengulangi nasihat yang sama setiap hari?” Ibunya menjawab: “Sekarang engkau belum mengerti, tetapi dengan sendirinya engkau juga akan mengerti arti nasihat-nasihat ini.” Kini ia merasa bersyukur karena nasihat-nasihat terbaik dari ibundanya. Dari ibunya ia belajar untuk menjadi pribadi yang mandiri.

Salah satu kesulitan dalam keluarga-keluarga masa kini adalah kemampuan untuk mendengar dengan baik. Banyak orang tua merasakan kesulitan berhadapan dengan anak-anak yang seolah-olah memiliki dua mulut dan satu telinga. Artinya anak-anak sudah tidak mendengar nasihat-nasihat orang tuanya. Mereka lebih percaya google dan Wikipedia daripada nasihat orang tuanya sendiri. Ada orang tua yang mengakui menggunakan berbagai cara untuk mengarahkan anak-anaknya supaya dapat mendengar nasihat orang tua. Tetapi masih saja ada kesulitan besar sebab anak-anak tidak mau mendengarnya dengan baik. Coba pikirkan pengalaman pribadimu ketika mendengar nasihat-nasihat baik dari orang tua, pastor, guru atau siapa saja yang berniat baik untuk memberi nasihat kepadamu.

Saya mengingat Iwan Fals. Ia pernah berkata: “Ada benarnya nasehat orang orang suci, memberi itu terangkan hati seperti matahari yang menyinari bumi.” Kemampuan untuk berbela rasa atau berempati itu laksana terang matahari yang menyinari bumi. Nasihat-nassihat itu bukan sekedar kata-kata kosong. Nasihat-nasihat itu memiliki daya transformatif yang luar biasa dalam hidup pribadi kita. Ada keajaiban dari kata-kata yang sederhana dari orang-orang di sekitar kita untuk memberi nasihat karena kasih dan perhatiannya kepada kita. Ralph Waldo Emerson adalah penyair dan filsuf dari Amerika Serikat yang hidup pada 1803-1882. Ia pernah bekata: “Sebuah nasehat yang baik yang pernah saya dengar diberikan kepada seorang anak muda: Kerjakan selalu apa yang anda takut melakukannya.” Saya yakin anak muda yang mendengar nasihat-nasihat akan berusaha untuk melakukan sesuatu yang mungkin menakutkannya hingga berhasil dengan baik.

Dalam Litani Santa Perawan Maria, kita selalu mendoakan satu kalimat doa dalam Litani yakni: “Bunda penasihat yang baik, doakanlah kami.” Pikiran kita terarah kepada sosok Bunda Maria yang selalu siap untuk memberi nasihat-nasihat yang baik bagi kita. Pada setiap penampakkannya, ia selalu memberi nasihat berupa pesan-pesan yang tujuannya adalah menguduskan kita semua. Sebagai contoh pesan Bunda Maria kepada St. Bernadete Soubirous di Lourdes. Dikisahkan bahwa pada penampakan ke-8 yakni Hari Rabu, 24 Februari 1858, Bunda Maria memberi nasihat tentang pertobatan. Bernadete bersaksi: “Ketika itu wanita yang agung itu berpesan: “Bertobatlah, bertobatlah, bertobatlah! Berdoalah kepada Allah untuk para pendosa. Ciumlah tanah ini sebagai tindakan pertobatan untuk para pendosa!“ Nasihat indah dari Bunda Maria kepada kita semua adalah supaya mampu membangun metanoia dalam hidup kita.

Bunda Maria memberi nasihat-nasihat kepada tiga gembala kecil di Fatima yakni Lucia, Jasinta dan Fransisco di Fatima. Ada tiga pesan rahasia dari penampakan Maria di Fatima, yaitu: Pertama, Bunda Maria ingin kita melakukan devosi dan berdoa rosario kepadanya. Kedua, Bunda Maria ingin kita memperbaiki kelakuan kita dan bertobat. Ketiga, Bunda Maria ingin kita melakukan silih dengan mendoakan terus menerus kepada orang yang berdosa supaya mereka bisa bertobat. Nasihat-nasihat Bunda Maria ini bermuara pada satu kata yaitu kekudusan. Kita semua dipanggil untuk menjadi kudus sesuai kehendak Tuhan dan doa-doa Bunda Maria.

Nasihat-nasihat Bunda Maria ini sangat berguna dan masih aktual bagi kita, misalnya tentang pertobatan. Kalau kita bertobat maka kita mengalami kasih dan kerahiman Allah selama-lamanya. Mari kita belajar untuk menyerupai Bunda Maria sebagai ibu yang baik dan suka memberi nasihat. Beranilah memberi nasihat bukan hanya dengan kata-kata melainkan dengan hidup yang nyata. Bunda Maria memberi nasihat kepada kita dengan hidupnya bersama Yesus Puteranya.

Ad Iesum per Mariam.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply