Food For Thought: Belajar untuk melayani…

Belajar untuk melayani

Saya barusan membaca beberapa rangkuman artikel dan menemukan sebuah ungkapan yang sangat bermakna dari John W. Gardner (1912-2002). Beliau adalah seorang Politikus berkebangsaan Amerika-Serikat. Ia pernah berkata: “Jika kita melayani maka hidup akan lebih berarti.” Saya merasa tersentuh dengan perkataan seperti ini. Saya yakin bahwa hidup kita semakin bermakna karena kita mampu memberi diri kepada sesama yang lain, tanpa memikirkan apa yang akan kita peroleh dari pelayanan kita. Tuhan Yesus sendiri berkata: “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mat 20:28). Tuhan Yesus melayani tanpa pamrih. Kita juga terpanggil untuk melayani seperti Yesus sendiri.

Melayani dengan tulus itu sebuah panggilan. Kalau orang merasa terpanggil untuk melayani maka perlulah melayani dengan sukacita bukan dengan bersungut-sungut, atau dengan menceritakan kepada orang lain buah pelayanannya yang lebih merupakan tanda popularitasnya. Banyak orang telah lupa bahwa panggilannya adalah sebagai pelayan atau abdi. Orang menjadi dewasa dan berkarakter ketika ia belajar untuk rendah hati supaya mampu melayani.Tanpa ada kerendahan hati maka tidak ada pelayan yang melayani. Mata kita hendaknya tetap tertuju kepada Yesus, sang pelayan tulen.

Beberapa hari yang lalu, Paus Fransiskus mengatakan: “Tuhan memberi kita masing-masing panggilan, tantangan untuk menemukan talenta dan kemampuan yang kita miliki dan menempatkannya untuk melayani orang lain”. Kita perlu bersyukur karena mendapat panggilan untuk melayani seperti Tuhan sendiri melayani. Mari kita melihat hidup kita dan bertanya apakah kita benar-benar melayani? Atau kita melayani demi nama baik dan popularitas semata?

Kita melayani bukan seperti hasrat dan pikiran manusiawi kita. Kalau kita melayani, apa sih untungnya? Kita melayani supaya kita menjadi sungguh-sungguh manusia. Manusia yang memiliki hati untuk melayani Tuhan dan sesamanya. Saya mengakhiri FFT ini dengan meminjam perkataan Mahatma Gandhi berikut ini: “Cara terbaik untuk menemukan diri anda sendiri adalah kehilangan diri anda sendiri dalam melayani orang lain.” Ini benar-benar sebuah perkataan super dari Gandhi. Mari kita menghayatinya dengan sukacita.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply