Renungan 16 Mei 2012

Rabu Pekan Paskah VI

Kis 17: 15.22-18:1 
Mzm 149 
Yoh 16:12-15
Bersahabat dengan “Roh Kebenaran”
Saat-saat perpisahan Yesus dengan para muridNya semakin dekat. Ia berusaha menerangkan kepada semua MuridNya bahwa Ia tetap mengasihi mereka selamanya. Ia tidak mau meninggalkan mereka sendirian, tetapi Roh yang dicurahkan oleh Bapa dalam diriNya akan tinggal dan mendampingi mereka.  Roh Kudus menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Para murid sendiri belum memahami banyak hal  yang dilakukan Yesus. Artinya Sabda dan Karya Yesus belum sepenuhnya dipahami sebagai tanda hadirnya Kerajaan Allah di tengah-tengah mereka. Para murid membutuhkan Roh Kudus yang dapat menerangi akal budi mereka. 

Untuk melengkapi rencana dan kehendak Bapa maka Yesus menjanjikan Roh Kudus sebagai Roh kebenaran. Roh kebenaran ini akan memimpin para murid ke dalam seluruh kebenaran. Roh itu tidak berkata-kata dari diriNya, tetapi segala sesuatu yang didengarNya akan dikatakanNya termasuk hal-hal yang eskatologis (akhir zaman). Di samping membuka pikiran para murid, Roh Kudus juga akan memuliakan Yesus sebagai Sabda yang menjelma. Ia menerima segala sesuatu dari Yesus karena Yesus adalah Sabda Bapa. Segala sesuatu yang dimiliki Yesus adalah milik Bapa. Ini adalah sebuah relasi kasih dalam diri Allah Tritunggal Mahakudus. Jadi pemahaman para murid akan dibuka dan disempurnakan oleh kehadiran Roh Kudus. Tidak ada hal baru yang mau diberikan Roh Kudus, tetapi Ia menerangi dan membuka pikiran manusia untuk mengimani Allah dalam pribadiNya sebagai Tritunggal Mahakudus.
Roh Kudus yang sama yang memberi kekuatan dan membuka pikiran Paulus untuk berbicara di atas Areopagus kepada orang-orang Athena. Orang-orang di sana menyembah Allah yang tidak mereka kenal. Paulus mengatakan Allah seperti inilah yang hendak diwartakannya kepada mereka. Dialah Allah kita yang menciptakan langit dan bumi  beserta isinya dan Tuhan atas langit dan bumi. Dialah yang memberikan hidup, nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dia juga akan menghakimi dunia dan membangkitkan orang mati. Pengajaran Paulus ini membuat beberapa orang mundur dan tidak percaya tetapi banyak juga yang tetap percaya kepadanya. Hanya Dionisus, Damaris dan beberapa orang lainnya  menerima Yesus.
Para rasul dipanggil Tuhan untuk menjadi saksi kebangkitan Kristus. Ini bukan sebuah panggilan yang mudah. Mereka mempertaruhkan segalanya untuk Tuhan. Dalam karya evangeliasi, satu hal yang penting untuk tetap diingat adalah mereka harus percaya bahwa Yesus sungguh ada dan telah bangkit dari antara orang mati. Paulus diejek dan tidak diterima dengan baik karena mewartakan kebangkitan Kristus namun ia tetap teguh untuk mewartakannya. Menjadi penginjil butuh kekuatan dan keuletan.
Kita membutuhkan Roh Kudus, Roh Kebenaran dalam perjalanan hidup ini. Roh kebenaran itu yang membuka pikiran untuk mengatakan yang benar tentang Yesus. Apa pun kesulitannya kita harus tetap teguh karena Roh Allah menyertai kita. Ingatlah bahwa Tubuhmu adalah bait Roh Kudus (1Kor 6:19).
Doa: Ya Allah Roh Kudus, ubah hidupku menjadi baru. Biarlah aku memiliki hidup baru dalam kebenaran. Amen


PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply