Homili Yesus dipersembahkan di Bait Allah – 2014

Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah

Mal 3:1-4

Mzm 24:7-10

Ibr 2:14-18

Luk 2:22-40

 

Memaknai Persembahan Diri

 

Fr. JohnPada hari ini seluruh Gereja Katolik merayakan pesta Tuhan Yesus dipersembahkan di dalam Bait Allah. Pesta ini dirayakan secara liturgis empat puluh hari setelah Yesus lahir (perayaan Natal). Dalam perayaan Natal kita merenungkan kasih Allah yang berlimpah bagi manusia sehingga Ia rela menjadi manusia. Ia lahir dalam sebuah keluarga manusia supaya manusia dapat menjadi anak-anak Allah. Pada hari ini kita mengenang Yesus sebagai manusia memenuhi hukum Taurat sehingga dipersembahkan di dalam bait Allah. Namun hal yang paling penting di sini adalah Yesus datang ke dalam Bait Allah untuk berjumpa dengan umat yang percaya kepadaNya. Ini semua karena karya Roh Kudus juga. Maria dan Yusuf didorong oleh Roh Kudus datang mempersembahkan Yesus di dalam Kenisah. Umat yang percaya juga dipenuhi dengan Roh Kudus sehingga mereka mau menyambut kedatangan Yesus. Umat Allah diwakili oleh Simeon dan Hana.

Bacaan-bacaan Kitab Suci membuka mata kita untuk memandang Yesus yang membawa keselamatan. Maleakhi dalam bacaan pertama mengajak umat yang sedang mengalami krisis iman untuk percaya bahwa Tuhan ada dan Ia akan masuk ke dalam Bait Suci. mengapa mereka krisis iman? Umat Israel saat itu berniat untuk membangun Bait Allah tetapi mereka merasa sepertinya Tuhan Allah diam saja. Para imam adalah kelompok pertama yang mengalami krisis iman. Nabi Maleakhi tampil untuk menguatkan mereka. Tuhan bersabda: “Lihat, Aku menyuruh utusanKu, supaya menyiapkan jalan dihadapanKu! Tuhan yang kamu cari itu dengan mendadak akan masuk ke dalam BaitNya”. Maleakhi juga mengatakan bahwa Malaikat Perjanjian akan datang dan menghidupkan kenisah.Nubuat Maleakhi ini sempurna di dalam diri Yesus ketika dipersembahkan di dalam Bait Allah. Simeon dan Hana bergembira karena melihat keselamatan, kehidupan baru di dalam diri Yesus. Dialah yang dinanti-natikan oleh banyak orang.

Maria dan Yusuf didorong oleh Roh Kudus membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkanNya kepada Tuhan. Maria dan Yusuf memenuhi hukum Taurat dengan mempersembahkan putra sulung kepada Tuhan. Mereka juga membawa persembahan kurban istimewa seperti sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Orang pertama yang mereka jumpai adalah Simeon. Simeon digambarkan sebagai orang benar, saleh, menanti penghiburan bagi umat Israel. Roh Kudus juga ada di atasnya dan ia dikuatkan Roh Kudus untuk bertahan dalam hidup demi melihat Mesias. Ketika melihat Yesus, ia menjemput dan menatangnya serta memuji Allah.Ia bersukacita karena melihat keselamatan dari Allah. Masa depan Yesus sebagai Penyelamat juga diungkapkan oleh Simeon. Penderitaan akan dialami oleh Yesus dan ibunya juga akan berdukacita. Hana, seorang nabiah juga bersukacita karena melihat keselamatan. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, siang malam beribadah, berpuasa dan berdoa. Pada akhirnya Yesus digambarkan bertumbuh sebagai anak istimewa. Ia bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada padaNya.

Kisah Yesus ini menarik perhatian kita. Ia lahir dan bertumbuh dalam sebuah keluarga manusia. Dari segi agama, Ia seorang Yahudi sehingga dipersembahkan di dalam bait Allah. Ia benar-benar berempati dengan hidup manusia dan dengan demikian kita juga sungguh-sungguh menjadi Anak Allah. Kita juga melihat peran Maria dan Yusuf yang membawaNya ke dalam Bait Allah. Maria dan Yusuf bertanggung jawab sebagai orang tua di hadirat Allah. Meskipun Ia adalah Anak Allah tetapi sebagai “sungguh–sungguh manusia” orang tuanNya mempersembahkanNya sebagai milik Tuhan. Ia akan menjadi penyelamat bagi banyak orang. Sikap Maria dan Yusuf menginspirasikan para orang tua untuk mempersembahkan anak-anak mereka kepada Tuhan.

Doa: Tuhan, semoga kami mampu mempersembahkan diri kami dan melayani Engkau selamanya. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply