Food For Thought: kasih dan kerahiman Tuhan

Merenungkan belas kasih dan kerahiman Tuhan Allah

Apakah anda sudah berbagi pada hari ini? Ini adalah sebuah pertanyaan kecil dari salah seorang pembaca tulisan-tulisan saya di website pejesdb.com malam hari ini. Saya tersenyum sendiri dan merasa bersyukur kepada Tuhan karena sudah berbagi dengan para umat yang saya layani dalam Ekaristi hari ini dan juga beberapa kegiatan berbagi lainnya. Saya coba mengingat kembali beberapa kesempatan berbagi yang saya lakukan sepanjang hari ini. Pertama, pada jam 6 pagi saya merayakan misa hari Minggu bersama para suster Ursulin (OSU) dalam bahasa Indonesia. Ini adalah kegembiraan tersendiri karena merayakan Misa dalam Bahasa Indo bersama para suster Ursulin dari Indo. Pada jam 9 pagi, saya merayakan misa kedua di Paroki Bunda Maria Penolong Umat Kristiani, Comoro, Dili dengan menggunakan Bahasa Tetun. Usai misa saya bertemu dan membicarakan rencana pernikahan sepasang calon suami dan istri. Pada pukul 16.00 OTL, saya membimbing skripsi seorang frater. Dan pada malam hari ini saya berkesempatan untuk makan malam dan berbicara dengan para konfrater di komunitas. Saya merasa bahagia karena boleh berbagi waktu, bakat dan kemampuan dengan orang-orang yang mengalami pelayananku pada hari Minggu ini.

Sebagai seorang abdi Tuhan saya memang melayani dengan sukacita. Tetapi sebagai seorang manusia saya juga memiliki banyak kelemahan. Sebagai seorang abdi Tuhan, saya melayani Tuhan dan sesama sesuai dengan tugas pelayanan yang dipercayakan kepada saya sebagai seorang gembala. Dalam menjalaninya saya juga pernah jatuh dalam dosa tertentu. Setiap kali jatuh dalam dosa tertentu ada saja sesama yang siap untuk menegur, melakukan koreksi persaudaraan, mendampingi dan mengarahkan supaya menjadi lebih baik lagi. Tujuannya tetap satu yaitu supaya saya tetap menjadi abdi yang siap selalu untuk melayani di dalam Gereja.

Saya merasakan kasih dan kerahiman Allah terus menerus. Di saat lemah dan jatuh, Tuhan Allah selalu menunjukkan kuasa-Nya kepadaku. Saya percaya bahwa kekuatan kuasa-Nya selalu saya rasakan di dalam hidup ini. Berkaitan dengan ini, saya mengingat sebuah ucapan dari Paus Fransiskus beberapa hari yang lalu. Ia berkata: “Di mana ada dosa, di sana juga ada belas kasih Tuhan Allah, Dia yang selalu siap untuk mengampunimu bila engkau terbuka dan mendekatkan dirimu kepada-Nya”. Bagi saya, ini adalah kata-kata yang super dan sangat menguatkan hidup kita sebagai orang berdosa. Belas kasih atau kerahiman Tuhan patutlah dialami dan dirasakan oleh setiap pribadi yang terbuka dan rela mendekatkan diri kepada Tuhan.

Tantangan zaman now adalah sulitnya orang untuk mengakui diri sebagai orang berdosa, karena sudah terbiasa hidup dalam dosa. Perasaan bersalah sudah tidak ada lagi! Sakramen tobat serasa tidak ada manfaatnya lagi. Apakah semuanya ini benar? Tidak! Kita masih membutuhkan Tuhan yang dapat menyadarkan orang berdosa supaya bertobat dan merasakan kasih dan kerahiman Allah. Apakah anda merasakan belas kasih dan kerahiman Tuhan Allah pada hari ini?

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply