Uomo di Dio: Pergilah…

Permenungan: Mat. 10:7-15. Pergilah… Rekan-rekan Pria Katolik yang terkasih, pada suatu hari ada seorang pemuda bertanya kepada saya, apakah saya merasa bahagia dalam menghayati panggilan sebagai seorang pastor. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya masih merasa bahagia dan selalu mengucap syukur kepada Tuhan karena Ia sudah memanggil, memilih dan mengutusku untuk melayani-Nya. Pemuda itu memandang saya […]

Homili 9 Juli 2015

Hari Kamis, Pekan Biasa XIV Kej. 44:18-21,23b-29; 45:1-5 Mzm. 105:16-17,18-19,20-21 Mat. 10:7-15 Yusuf juga Batu Penjuru! Tuhan Yesus Kristus pernah memberikan sebuah perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur. Setelah menceritakan dan menjelaskan perumpamaan itu, Ia berkata: “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal ini terjadi di pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di […]

Homili 8 Juli 2015 (Dari Bacaan pertama)

Hari Rabu, Pekan Biasa XIV Kej. 41:55-57; 42:5-7a,17-24a Mzm. 33:2-3,10-11,18-19 Mat. 10:1-7 Membalas kejahatan dengan kebaikan Ada seorang tokoh umat yang pernah mengungkapkan isi hatinya sebagai seorang pelayan Tuhan. Ia mengakui bahwa ternyata dalam melayani Tuhan tidak selamanya mulus. Ada saat di mana pelayanan itu menghasilkan perubahan hidup yang membahagiakan orang yang dilayani dan diri […]

Uomo di Dio: Dia Memanggil dan Memberi Kuasa

Permenungan Injil Mat 10:1-7 Dia memanggil dan memberi kuasa Beberapa minggu yang lalu saya membimbing rekoleksi bersama sekelompok orang muda. Salah satu tema yang kami refleksikan bersama adalah tentang pentingnya figur seorang ayah di dalam kehidupan pribadi seorang anak. Dalam acara sharing bersama, ada seorang pemuda memberi kesaksian tentang relasi pribadi dengan ayahnya. Ia mengatakan […]

Homili 8 Juli 2015 (Injil untuk Daily Fresh Juice)

Hari Rabu, Pekan Biasa XIV Kej. 41:55-57; 42:5-7a,17-24a Mzm. 33:2-3,10-11,18-19 Mat. 10:1-7 Tuhan juga membutuhkan manusia! Ada seorang pemuda yang barusan mengirim sebuah pesan singkat kepada saya. Ia menceritakan perkembangan hidup rohaninya, terutama pada saat-saat di mana ia merasa begitu akrab dan dekat dengan Tuhan dan juga saat-saat di mana ia merasakan pengalaman padang gurun. […]

Food For Thought: Belas kasih Tuhan

Allahku Berbelas kasih Selama masa pembinaan awal (sebagai frater) saya memilih seorang pastor menjadi Bapak Pengakuan Dosa (Confessor). Setiap dua minggu atau sebulan saya bertemu dengannya untuk mengaku dosa dan ia membimbing saya dengan baik. Mulanya saya merasa bahwa sebagai imam, mendengar sakramen pengakuan dosa itu hanyalah sebuah pelayanan biasa-biasa saja. Umat datang mengaku dosa, […]

Homili 7 Juli 2015

Hari Selasa, Pekan Biasa XIV Kej. 32:22-32 Mzm. 17:1,2-3,6-7,8b,15 Mat. 9:32-38 Bergumul Sepanjang Hidup Ada seorang Bapa yang mengatakan bahwa hidupnya begitu indah karena mengalami banyak pergumulan. Semakin banyak mengalami pergumulan hidupnya, ia juga semakin berusaha untuk akrab dan bersahabat dengan Tuhan. Ia sendiri merasa bahwa persahabatan dengan Tuhan adalah modal yang besar dalam hidupnya. […]

Food For Thought: Tangga Yakub

Tangga Yakub Setelah Ribka membantu Yakub untuk memperoleh hak kesulungan dan berkat dari ayahnya Ishak, ia harus pergi menjauh dari Bersyeba ke Haran. Nama Yakub dalam bahasa Ibrani, יעקב – Ya’aqov artinya “ia memegang tumit”. Ia dinamakan demikian karena ketika lahir ia memegang tumit Esau saudara kembarnya (Kej 25:26). Nama Yakub berarti “penipu” ini merupakan […]

Homili 6 Juli 2015

Hari Senin, Pekan Biasa XIV Kej. 28:10-22a Mzm. 91:1-2,3-4,14-15ab Mat. 9:18-26 Iman menyelamatkanku! Ada seorang bapa yang menceritakan pengalamannya tentang bagaimana Tuhan bekerja dan meluputkannya dari bahaya yang mengancamnya. Ketika itu ada gempa bumi sehingga banyak rumah di kampung itu hancur. Dia sedang tidur pulas saat rumahnya roboh. Ketika terbangun ia melihat kamarnya begitu gelap, […]

Food For Thought: Bersyukur dalam derita

Bersyukur dalam derita Pada hari ini saya mengingat sebuah momen kehidupan St. Paulus di Efesus. Ketika itu ia harus berpisah dengan jemaat dan para penatua di Efesus. Ia berkata: “Tetapi aku tidak meghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentan […]