Homili 24 Mei 2022

Hari Selasa Pekan VI Paskah
Kis 16:22-34
Mzm 138:1-2a.2b-3.7c-8
Yoh 16:5-11

Percayalah kepada Tuhan Yesus!

Tuhan selalu memiliki rencana yang indah bagi Gereja-Nya. Dia sendiri berjanji untuk menyertai Gereja hingga akhir zaman (Mat 28:20). Tuhan menjanjikan Penghibur atau Paraclitus yang diutus-Nya untuk menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh 16:8). Ketiga hal yang disebutkan di sini yakni pertama, dosa karena akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada Tuhan Yesus. Manusia memang mudah jatuh ke dalam dosa. Ada banyak orang yang menutup dirinya kepada Tuhan Yesus sehingga tetap hidup dalam dosa. Hanya Tuhan saja yang memiliki kuasa untuk mengampuni dosa dan salah kita. Kedua, Kebenaran. akan kebenaran, karena “Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi”. Tuhan Yesus sendiri mengakui diri sebagai kebenaran (Yoh 14:6) akan pergi kepada Bapak arena sudah menuntaskan tugas-Nya di dunia. Penyertaan-Nya melalui Penghibur. Ketiga, penghakiman. Akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. Kita semua percaya bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali untuk mengadili orang yang hidup dan mati. Dialah hakim yang paling adil dari segala hakim. Dia menghakimi dengan kasih bukan dengan kemarahan. Perkataan Yesus ini memanggil kita semua untuk semakin percaya dan mengasihi-Nya lebih dari yang lain.

Penyertaan Tuhan dirasakan dan dialami oleh Paulus dan Silas. Mereka melakukan perjalanan misioner yang kedua, ke tempat-tempat seperti Derbe, Listra, Ikonium, Antiokhia di Pisidia juga mengunjungi jemaat-jemaat di Galatia selatan. Mereka mengalami banyak sekali penolakan dan penganiayaan. Santo Lukas dalam bacaan pertama, menceritakan bahwa para pembesar di Filipi menyuruh kepala penjara untuk mendera dan menjebloskan Paulus dan Silas ke dalam penjara atas tuduhan mengacaukan kota, sebab keduanya mengajarkan adat istiadat yang dirasa asing bagi mereka. Kepala penjara yang sama diperintahkan untuk menjaga mereka berdua secara ketat supaya tidak bisa melarikan diri. Sebab itu Paulus dan Silas dimasukkan ke ruang paling tengah dan kaki mereka dibelenggu dengan pasungan. Mereka diperlakukan sebagai penjahat yang paling berbahaya sebagai upaya untuk menghentikan kegiatan misi mereka.

Apa yang terjadi selanjutnya? Paulus dan Silas tidak merasa takut terhadap siapapun. Pada tengah malam mereka memberikan kesaksian iman dengan berdoa dan menyanyikan puji-pujian. Tuhan menjawab doa mereka sehingga terjadilah gempa bumi yang dahsyat sebagai tanda campur tangan ilahi. Akibatnya, pintu-pintu penjara terbuka dan belenggu-belenggu mereka terlepas. Di sini kita menyadari bagaimana Tuhan bekerja. Gempa bumi dipakai-Nya sebagai sarana untuk membebaskan mereka secara ajaib. Paulus dan Silas yang tadinya terbelenggu tetapi di dalam Tuhan mereka adalah pribadi yang merdeka. Luar biasa kuasa Tuhan bagi mereka.

Pengalaman iman ini amat berdampak pada kehidupan pribadi kepala penjara. Kepala penjara kaget dengan situasi di penjara dan hendak membunuh diri. Tetapi Paulus berkata kepadanya: “Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!” (Kis 16:28). Di hadapan Paulus dan Silas, kepala penjara itu tersungkur dan bertanya kepada Petrus tentang apa yang dapat dilakukannya untuk memperoleh keselamatan. Paulus berkata kepadanya: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” (Kis 16:31). Paulus dan Silas juga memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.

Penyertaan Tuhan kepada Paulus dan Silas membuahkan hasil. Kedua rasul menderita sebagaimana dikatakan Yesus sendiri kepada Ananias ketika diutus Tuhan untuk menjumpai Saulus: “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku di hadapan bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku” (Kis. 9:15-16). Janji Tuhan kepada Paulus sungguh dipenuhi-Nya. Tuhan tetap menyertai para rasul dan semua orang yang menerima pewartaan Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang selalu mendengar perkataan ini: “Percayalah kepada Tuhan Yesus!”

Apakah anda juga percaya kepada Tuhan Yesus?

Ini adalah sebuah pertanyaan penting bagi kita semua yang sudah dibaptis, karena jangan sampai kita hanya dibaptis tetapi tidak atau belum percaya kepada Tuhan Yesus sendiri. Jangan sampai kita menjadi orang atheis di dalam Gereja. Dan tentu ini sangat berbahaya bagi pertumbuhan Gereja. Kepala penjara yang dikisahkan di sini mednjadi percaya kepada Tuhan Yesus karena menyaksikan sendiri tanda ajaib yang dilakukan Tuhan kepada Paulus dan Silas. Paulus dan Silas sendiri tidak merasa takut karena Tuhan menyertai mereka.

Penyertaan Tuhan menjadi semakin nyata karena Tuhan sendiri memenuhi janji-Nya. Tuhan Yesus dalam amanat perpisahannya mengatakan: “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.” (Yoh 16:7). Paraclitus atau Penghibur menyertai Gereja sepanjang zaman. Tuhan sendiri menghendaki supaya Penghibur bertugas untuk: “Menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.” (Yoh 16: 8-11).

Pada hari ini kita patut bersyukur karena Tuhan kita sungguh luar biasa. Kita percaya kepada-Nya dan Dia tentu akan menyertai kita dalam hari-hari hidup kita. Ada penderitaan dan kemalangan, namun kasih Tuhan melimpah bagi kita semua. Bersyukurlah senantiasa karena kasih dan penyertaan Tuhan.

P. John Laba, SDB