Homili 4 Oktober 2022

Hari Selasa, Pekan Biasa ke-XXVII
Peringatan Wajib St. Fransiskus dr Assisi
Gal. 1:13-24
Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15
Luk. 10:38-42

Memilih bagian yang terbaik

Pada hari ini kita mengenang santo Fransiskus dari Asisi. Sosok orang kudus ini dikenal sebagai sosok yang melakukan revolusi mental di dalam Gereja Katolik. Dia yang berasal dari keluarga yang kaya raya memilih untuk menjadi serupa dengan Yesus Kristus. Santo Paulus menulis: “Yesus Kristus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Flp 2:6-8). Fransiskus juga memiliki pengalaman akan Kristus yang sama. Dia meninggalkan segalanya, memilih untuk menjadi miskin seperti Kristus.

Untuk mengenang sosok santo Fransiskus ini, saya mengutip tiga kutipan perkataannya berikut ini: Pertama, “Semua kebaikan yang kita lakukan, kita harus melakukannya demi cinta kepada Tuhan, dan kejahatan yang kita hindari harus dihindari demi cinta Tuhan.” Kebaikan atau perbuatan baik yang kita lakukan dengan tulus demi Tuhan, sumber segala kebaikan. Kita juga diingatkan untuk berusaha supaya menjauhkan diri dari segala bentuk kejahatan demi cinta kasih kepada Tuhan. Kedua, “Tuhan menciptakan semua makhluk dengan cinta dan kebaikan, besar, kecil, dengan bentuk manusia atau hewan semua adalah anak-anak Bapa dan begitu sempurna. Tidak ada gunanya berjalan di mana saja untuk menginjili kecuali jalan kita adalah Injil kita.” Ketiga, “Mulailah dengan melakukan apa yang diperlukan; lalu lakukan apa yang mungkin untuk dilakukan; dan pada akhirnya kamu dapat melakukan hal yang kelihatannya mustahil.” Ketiga kutipan perkataan santo Fransiskus ini sangat inspiratif karena membantu kita untuk berani memilih yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan.

Ketiga kutipan perkataan Santo Fransiskus dari Asisi ini membantu kita memahami pesan Sabda Tuhan pada hari ini. Santo Paulus dalam bacaan pertama, menceritakan kembali pengalaman pertobatannya. Ia memilih yang terbaik untuk melayani Tuhan sebagai misionaris Agung. Simaklah perkataan Paulus ini: “Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia; juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.” (Gal 1:15-17). Kata-kata kunci pilihan yang terbaik di sini adalah Allah memilih, memanggil dan mengutus Paulus untuk tugas terbaik. Bahkan orang banyak memuliakan Allah karena kerasulan Santo Paulus.

Di dalam bacaan Injil kita mendengar kisah Marta dan Maria. Nama Marta berarti ibu Rumah tangga. Namanya menunjukkan hidup dan karyanya. Ia adalah sosok yang care dengan para tamunya, apalagi tamunya saat itu adalah Yesus dan para murid-Nya. Yesus adalah tamu dan merupakan sahabat baik dari Marta, Maria dan Lazarus. Ia menyiapkan segala yang terbaik, mulai dari membersihkan rumah hingga perjamuan bersama. Kita dapat membayangkan betapai sibuknya Marta untuk melayani. Marta adalah sosok yang aktif. Dia melayani Tuhan dengan kerja yang nyata. Ini adalah pilihan terbaik bagi Marta. Satu reaksi yang dilakukan Marta adalah: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tuhan Yesus menjawab pertanyaan Marta dengan penuh iman: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara.”

Sosok Maria. Nama Maria berarti orang yang memiliki cinta yang seluas samudra raya. Maria adalah sosok yang kontemplatif. Dia duduk di dekat kaki Yesus dan mendengar setiap perkataan yang keluar dari mulut Yesus. Sikap Maria ini mendapat pujian bahwa saudari dari Lazarus dan Marta ini telah memilih yang terbaik yang tidak akan diambil daripadanya. Dekat dengan Tuhan, mendengar setiap perkataan-Nya adalah sosok yangmemilih yang terbaik dan tidak dapat diambil dari padanya.

Kita semua memiliki pilihan-pilihan hidup yang terbaik. Tuhan merencanakan dan kita siap untuk mentaati kehendak-Nya. Mari kita kembali kepada Tuhan dan mengikuti pengalaman . Santu Fransiskus dari Asisi memilih yang terbaik dengan meninggalkan segala-galanya seperti kemewahan hidup untuk mengikuti Yesus. Santo Paulus memilih yang terbaik ketika ia menceritakan kembali bahwa Tuhan turut bekerja di dalam hidupnya. Tuhan yang satu dan sama telah memanggil, memilih dan mengutusnya sebagai misonaris dan pewarta injil. Marta seorang yang aktif, pemilik rumah yang setia menyibukan diri dengab kerja nyata untuk melayani Tuhan Yesus dan para murid di rumahnya. Maria adalah sosok kontemplatif yang duduk dekat dengan Tuhan, mendengar setiap perkataan Tuhan dan hidupnya sungguh berubah di hadirat Tuhan.

Hidup ini bermakna karena ada banyak pilihan yang menjadikan kita sebagai pribadi yang matang. Kita butuh kebijaksanaan Allah untuk mengubah seluruh hidup kita menjadi yang terbaik bagi Tuhan dan sesama. Santo Fransikus dari Asisi, doakanlah kami. Amen.

P. John Laba, SDB