Food For Thought: Betapa sulitnya mengapresiasi teman

Betapa sulitnya mengapresiasi teman Ada beberapa pertanyaan berikut ini mengawali Food for Thought akhir hari ini: Apakah anda pernah mengapresiasi temanmu dengan tulus hati? Apakah anda pernah merasa bahagia karena temanmu sukses? Apakah anda pernah iri hati karena hidup temanmu lebih beruntung dari padamu? Ketiga pertanyaan ini kiranya mewakili suasana batin kita semua selama kita […]

Homili 31 Agustus 2020

Hari Senin, Pekan Biasa ke-XXII 1Kor. 2:1-5 Mzm. 119:97,98,99,100,101,102 Luk. 4:16-30 Siap Mewartakan Injil Saya pernah berjumpa dengan seorang misionaris. Ia mengaku sedang berkarya di tanah misi selama lebih kurang tiga puluh tahun. Mula-mula ia ditempatkan di sebuah pedalaman untuk melayani masyarakat yang pekerjaan hariannya adalah bercocok tanam secara tradisionil. Selanjutnya ia dipindahkan di sebuah […]

Homili 29 Agustus 2020 – Kamartiran Yohanes Pembaptis

Peringatan Wafatnya Yohanes Pembaptis Yer 1:17-19 Mzm 71: 1-2.3-4a.5-6ab. 15ab.17 Mrk 6:17-29 Jujurlah dalam berkata-kata Saya selalu ingat seorang sahabat yang membagikan pengalamannya kepada para peserta rekoleksi keluarga. Ia mengakui bahwa sejak usia dini ia sudah mendengar perkataan dari ayahnya bahwa supaya dapat menjadi orang sukses di masa depan maka ia harus jujur dalam berkata-kata […]

Food For Thought: Perlu bijaksana dalam hidup

Perlu Bijaksana dalam hidup Saya mengundang anda untuk membayangkan sosok seorang yang kaya raya atau bayangkanlah dirimu sendiri masuk dalam cerita ini: Pada suatu hari ada seorang kaya tanpa nama ini singgah di sebuah restoran favorit untuk makan siang. Ia kelihatan terburu-buru turun dari mobil. Mobilnya segera dibawa pergi oleh sopir untuk mengganti oli di […]

Homili 28 Agustus 2020 – St. Agustinus

Hari Jumat, pekan Biasa ke-XXI/A Peringatan Wajib St. Agustinus 1Kor. 1:17-25 Mzm. 33:1-2,4-5,10ab,11 Mat. 25:1-13 Transformasi Bodoh dan lemah menjadi Bijak Pada hari ini kita mengenang Santu Agustinus. Saya membaca kembali buku ‘Pengakuan-Pengakuan’ edisi Bahasa Indonesia dari buku aslinya ‘Confesiones’. Saya menemukan kata-kata yang bagus seperti ini: “Dari sana kami pergi ke tempat ibuku; kami […]

Food For Thought: Keluarga dan Salib

Keluarga dan Salib Selama beberapa hari terakhir ini saya membaca sebuah buku berjudul ‘The Storm-Tossed Family”, karangan Russel More dan diterbitkan tahun 2018 yang lalu. Russel More adalah seorang Luteran maka gaya penulisan dan pendekatannya banyak mengutip pokok-pokok pemikiran Marthin Luther, tokoh reformasi Protestan. Dari bagian awal buku ini sang penulis mulai dengan membahas ‘Keluarga […]

Homili 27 Agustus 2020

Hari Kamis,Pekan Biasa ke-XXI Peringatan St. Monika 1Kor. 1:1-9 Mzm. 145:2-3,4-5,6-7 Mat. 24:42-51 Masih ada Monika zaman now Pada hari ini kita mengenang kembali St. Monika. Beliau adalah sosok wanita kudus yang hebat. Darinya kita belajar makna pengorbanan diri sebagai seorang ibu dalam keluarga. Darinya kita belajar bahwa doa itu mengubah segala sesuatu. Darinya kita […]

Homili 26 Agustus 2020

Hari Rabu, Pekan Biasa ke-XXI 2Tes. 3:6-10,16-18 Mzm. 128:1-2,4-5 Mat. 23:27-32. Menjadi Panutan dalam Bekerja Saya pernah memperhatikan seorang ayah yang selalu pergi bersama puteranya ke kebun. Di sana mereka bekerja bersama-sama. Apa yang terjadi saat itu: Ayahnya bekerja, misalnya mulai dengan memegang cangkul dan mulai mencangkul tanah di sekitarnya. Puteranya berdiri sambil melihat dengan […]

Food For Thought: Dasar Munafik!

Dasar munafik! Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kata munafik seperti ini: “Berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak; suka (selalu) mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya.” Munafik juga bisa berarti bermuka dua. Saya teringat pada Tennessee Williams (1911-1983). Beliau adalah seorang dramawan dan penulis berkebangsaan Amerika […]

Homili 25 Agustus 2020

Hari Selasa, Pekan Biasa ke-XXI 2Tes. 2:1-3a,13b-17 Mzm. 96:10,11-12a,12b-13 Mat. 23:23-26 Yang Tuhan Yesus inginkan dari anda Saya pernah mengikuti sebuah ibadat Oikumene. Saya diminta untuk membawakan doa safaat, sedangkan firman Tuhan dibawakan oleh seorang pendeta muda. Ia memulai kotbahnya dengan aneka pertanyaan yang menarik karena membantu jemaat untuk berpikir dan merenung bersama. Salah satu […]